:: KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH



Kita telah memasuki Bulan Dzulhijjah. Banyak keutamaan berlimpah di sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijjah.

A. Merupakan Sebaik-baik Hari di Dunia.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ أَيَّامِ الدُّنْيَا أَيَّامِ الْعَشْرِ - يَعْنِيْ عَشْرَ ذِي الْحِجَّةِ - قِيْلَ: وَلَا مِثْلُهُنَّ فِي سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلَا مِثْلُهُنّ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ إِلَّا رَجُلٌ عُفِرَ وَجْهَهُ بِالتُّرَابِ

“Sebaik-baik hari di dunia ialah hari-hari sepuluh (yakni sepuluh hari pertama dalam bulan Dzul Hijjah)

Ditanyakan kepada Rasulullah “tidak pula sama baiknya dengan (jihad) di jalan Allah..?”

Beliau menjawab “tidak pula sama dengan (jihad) di jalan Allah melainkan seorang pria yang wajahnya penuh dengan debu tanah...”

(Shahih, HR. Al-Bazzar, Abu Ya'la dan Ibnu Hibban. Shahihut Targhib wat Tarhib: 1150, al-Jami'ush Shahih: 1133 Al-Albani)

B. Tiga Macam Sepuluh.

Abu Utsman An-Nahdi rahimahullah berkata,

“Para ulama pendahulu kita nan shalih adalah orang-orang yang mengagungkan tiga macam bilangan sepuluh hari; sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan sepuluh hari pertama bulan Muharram...”

(Lathaifu Al-Ma’arif Ibnu Rajab Al-Hambali jilid 1 hal. 36 Pasal: Afdhalu At Tathawwu' bish shiyam)



Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, rahimahullah, dari Ibnu 'Abbas Radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun".

"Imam Ahmad, rahimahullah, meriwayatkan dari Umar Radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid".

 

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

1. Melaksanakan Ibadah Haji Dan Umrah

Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga".







KEMBALI FITRAH - BERHAJI

Dari Jabir ra, ia berkata, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: “Apabila ada hari ‘Arafah, maka sesungguhnya Allah akan membangga-banggakan mereka (orang yang wukuf) kepada para malaikat, lalu berfirman: ‘Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka datang kepada-Ku dalam keadaan kusut rambutnya, penuh debu mukanya, dan berteriak-teriak (membaca talbiah) dari segala penjuru yang jauh, Aku perlihatkan kepada kalian bahwasanya Aku sungguh telah mengampuni mereka’. Lalu para malaikat berkata: ‘Sesungguhnya di antara mereka ada seseorang yang penuh dengan dosa’. Nabi berkata, Allah menjawab: ‘Sesungguhnya Aku sungguh telah mengampuni mereka’”. (HR Al-Baihaqi dan yang lainnya).

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata kotor dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521).


 

2. Berpuasa Selama Hari-Hari Tersebut, Atau Pada Sebagiannya, Terutama Pada Hari Arafah.
 

Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadist Qudsi :
"Puasa ini adalah untuk-Ku, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku".

Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri, Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". [Hadits Muttafaqun 'Alaih].

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah rahimahullah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".

3. Takbir Dan Dzikir Pada Hari-Hari Tersebut.

Sebagaimana firman Allah Ta'ala.
".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". [al-Hajj/22 : 28].

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma.
"Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad].

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Dan Ishaq, Rahimahullah, meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu

"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) Yang Haq selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".

Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya.

Sebagaimana firman Allah :
"Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu ...". [al-Baqarah/2 : 185].

4. Bertaubat

Sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan keta'atan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.

Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya" [Hadits Muttafaqun 'Alaihi].

5. Banyak Beramal Shalih.
Berupa ibadah sunat seperti : shalat, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipat gandakan pahalanya. Bahkan amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya meskipun merupakan amal ibadah yang utama, sekalipun jihad yang merupakan amal ibadah yang amat utama, kecuali jihad orang yang tidak kembali dengan harta dan jiwanya.

6. Disyariatkan Pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq

Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjama'ah ; bagi selain jama'ah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.

7. Berkurban Pada Hari Raya Qurban Dan Hari-Hari Tasyriq.
Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam, yakni ketika Allah Ta'ala menebus putranya dengan sembelihan yang agung. Diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu". [Muttafaqun 'Alaihi].

8. Dilarang Mencabut Atau Memotong Rambut Dan Kuku Bagi Orang Yang Hendak Berkurban.

Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'anha bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Jika kamu melihat hilal bulan Dzul Hijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".

Dalam riwayat lain :
"Maka janganlah ia mengambil sesuatu dari rambut atau kukunya sehingga ia berkurban".

Hal ini, mungkin, untuk menyerupai orang yang menunaikan ibadah haji yang menuntun hewan kurbannya. Firman Allah :
"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...". [al-Baqarah/2 : 196].

Larangan ini, menurut zhahirnya, hanya dikhususkan bagi orang yang berkurban saja, tidak termasuk istri dan anak-anaknya, kecuali jika masing-masing dari mereka berkurban. Dan diperbolehkan membasahi rambut serta menggosoknya, meskipun terdapat beberapa rambutnya yang rontok.

9. Melaksanakan Shalat Iedul Adha Dan Mendengarkan Khutbahnya.

10. Selain Hal-Hal Yang Telah Disebutkan Diatas.

Hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan ; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.



 

Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah, Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, kepada keluarga dan para sahabatnya.

 

اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ


Oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

0 komentar:

:: DOA AGAR TERHINDAR DARI SYIRIK


Bismillāhir-rahmānir-rahīm

- اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ.

◆ “Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang aku mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad dan imam yg lain 4/403)

Berdoalah... Sebagaimana firmanNya : Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang takabur dari menyembah-Ku, mereka akan masuk Jahannam dalam keadaan terhina (QS Al Mukmin:60)

◆ Doa agar keluarga kita tentram & bahagia, terhindar dari perbuatan dzalim dari orang yang hendak berniat jahat.

"Rabbi najjini wa ahli mimma ya'maluna"

Artinya, "Ya Tuhan kami, selamatkan kami & keluarga kami dari akibat perbuatan yg mereka kerjaan."

●▬▬▬▬▬☼▬▬▬▬▬●

Ya Allah, Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu, agar tidak menyekutukan kepadaMu, sedang kami mengetahuinya dan minta ampun terhadap apa yang tidak kami ketahui , lindungi kami dari perbuatan Syirik, dan selamatkan kami ; keluarga kami dari akibat perbuatan yg mereka kerjaan... Aamiin ya Rabbala'alamiin.

0 komentar:

:: MENANGISLAH...KARENA KITA MEMANG HARUS MENANGIS ...


Dalam islam seseorang yang mudah menangis bukanlah aib..Tentu saja bukan sembarang menangis seperti menangis karena cinta, kehilangan harta atau urusan dunia lainnya namun menangis karena takut kepada Allah dalam kesendiriannya akan dosa-dosa yang telah dilakukan. Mudah menangis adalah tanda lembutnya Qalbu .. Semakin lembut qalbu semakin seorang hamba dapat merasakan getaran-getaran lembut kala asma Allah disebut .. Semakin takut akan Keagungan dan tanda-tanda KebesaranNya .. Karenanya jika belum mampu menangis ... Teruslah belajar menundukkan keegoan hati dihadapan Allah .. Perkuat sujud dan taubat kita kepada Nya ....

Dalam sebuah hadits dijelaskan keutamaan mata yang mudah menangis karena takut kepada Allah.

عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ

Dari Atha' bin Abu Rabah, dari Ibnu Abbas, ia berkata, Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

عَيْنَانِ لَا تَمَسُّهُمَا النَّارُ عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

(Ada) dua mata yang tidak akan tersentuh oleh (api) neraka:
(1) mata yang menangis karena takut kepada Allah dan
(2) mata yang tidak terpejam karena berjaga-jaga dijalan Allah
(HR. Tirmidzi )

Sungguh menangis karena takut kepada Allah merupakan diantara sifatnya orang-orang yang shalih terdahulu

Suatu malam al-Hasan al-Bashri rahimahullah terbangun dari tidurnya lalu menangis sampai-sampai tangisannya membuat segenap penghuni rumah kaget dan terbangun. Maka mereka pun bertanya mengenai keadaan dirinya, dia menjawab, “Aku teringat akan sebuah dosaku, maka aku pun menangis.”

Kalau al-Hasan al-Bashri saja menangis sedemikian keras karena satu dosa yang diperbuatnya, lalu bagaimanakah lagi dengan orang yang mengingat bahwa jumlah dosanya tak dapat lagi dihitung dengan jari tangan & jari kaki .....?

Seharusnya kitalah yang lebih banyak menangis karena banyaknya dosa daripada dirinya

Tidakkah kita malu merasa termasuk golongan orang-orang shalih sementara hati-hati kita begitu keras saat dalam kesendirian kita dan air mata kita hilang entah pergi kemana

Perbanyak istighfar dan membaca surat as Sajdah saat munajat malam Insya Allah dapat melembutkan hati ..

*********

Ya Allah , tiada Tuhan selain Engkau, Wahai Rabb yang mempunyai arasy yang agung.

Ya Allah, Janganlah Engkau biarkan kami termasuk dalam golongan orang-orang yang menyombongkan diri,
Masukkan kami ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang bersujud kepada MU, melaksanakan perintahMu, yang takut terhadap azabMu,
Masukkan kami ke dalam golongan hamba-hamba Mu yang selalu mengingatMU dan menangis karena kekhusyukan beribadah kepada MU,

Wahai Allah, masukkan kami ke dalam golongan hamba-hambaMu yang bersujud kepada Mu, yang selalu me Maha sucikan Engkau dengan pujian dan lindungilah kami dari keburukan iman serta sebab jauhnya kami kepada MU , dan ampunilah dosa dosa kami wahai Allah Yang Maha Luas ampunan Nya ..
 
 اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

0 komentar:

:: PESAN & WASIAT HABIB MUNZIR ALMUSAWA (SEBELUM MENINGGAL)





Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Berikut ini kami sampaikan pesan dari Habib Munzir Almusawa yang kami dapat dari kawan-kawan pecinta Majelis Rasulullah.

PESAN & WASIAT HABIB MUNZIR
(mohon dibaca & mohon doanya)
Wasiat Dan Pesan Habibana Hari ini jam 9:40 Forwardkan pada kekasih kekasihku di milis....
 
Malam ini aku tersandar di pembaringan dan terpaku bertafakkur…, airmata terus mengalir, alangkah lemahnya hamba ini menghadapi gelombak ombak… Dihadapanku acara esok malam di monas, sedangkan acara malam minggu membuat dadaku pecah, ketika sakit dikepala belakangku kambuh, dan sakitnya terasa seluruh urat panas membara sampai ke kuku dan tulang… dan puncak sakitnya adalah di kepala bagian belakang… Malam minggu biasanya kutemui 15-20 ribu muslimin, namun tubuh yg sudah rapuh ini terus merangkak menuju majelis yg kukira akan menemui jamaah yg lebih banyak.. Ternyata yg kutemui hanya sekitar 300 orang saja, serasa meledak dadaku karena sedih dan menahan sakit, ingin rasanya kujatuhkan tubuhku dipangggung dan terserah apa yg akan terjadi.. Dg tubuh yg terus menahan sakit aku bertahan, mataku nanar dan panas, wajah dan telinga serasa menjadi tebal bagai ditampar berkali kali.. keluhan sakit adalah sebab peradangan otak yg terus menjadi jadi Aku terus menoleh kekiri dan kanan, berharap para kekasihku datang berbondong bondong meramaikan acara, namun hanya beberapa puluh saja duduk di shaf, dan sisanya belasan orang berdiri disekitar panggung…, gelombang jamaah tidak tiba juga, tak lama tiba konvoi pun mungkin hanya 50 orang saja Aku terhenyak, kepalaku semakin sakit, seluruh tubuhku seakan berteriak kesakitan tak kuasa menahan sakitnya.. Allah.. Allah,..Allah… wahai tubuh penuh dosa kau harus bertahan…

Ceramah selesai ,, acara ditutup, aku melangkah ke mobil dg lemah dan ingin kuteriakkan pada semua orang jangan satupun menyentuh kulitku karena sangat terasa sakitnya.. namun aku harus menerima nasibku untuk dikerubuti, mereka datang dan setia padaku.., mereka orang orang berjiwa Muhammad saw, aku tak boleh kecewakan mereka Aku membatin memandangi jumlah yg sangat sedikit dihadapan panggung besar dan lapangan bola ini……….. 12 tahun aku berdakwah, inilah hasil dakwahku, sisanya adalah buih di lautan..
Sampai dimarkas kerebahkan tubuh penuh derita dg hati yg hancur, ketika mata hampir terlelap maka aku terhentak bagai dibentak syaitan, esok malam acara monas, bagaimana nasibmu munzir….!, adakah akan seperti ini ini…????, hujan akan turun dank au terpaku kecewa dihadapan guru mulia..???

Aku bagai tersengat stroom tegangan tinggi, menangis sekeras kerasnya… sakit dikepalaku sudah tak tertahan, jika kuhantamkan kepala ini ke tembok hingga kepala ini hancur tdak akan terasa sakitnya karena sudah dikalahkan oleh sakit yg jaub lebih berat.. Tubuhku gemetar, lalu aku berkata : ainiy, bantu aku membuka jubah dan sorbanku dan gamisku, bantu aku rebah, ini sudah larut malam, makanan apa yg ada ainiy?, saya lapar, dan perlu makan sedikit untuk makan obat, ia berkata : jam segini wahai habib sudah tdk ada apa2, banyak restoran padang dan penjual makanana masih tutup pula karena liburan panjang.., Baiklah, buatkan indomi saja, sekedar pengganjal untuk makan obat.. Prof sudah mengatakan, jika sakit di kepala tak mau hilang dg obat penahan sakit yg saya berikan, habib harus segera ke rscm untuk suntik otak… Berkali kali memang ia menembuskan jarum sepanjang hampir 15cm itu kedalam otakku sedalam dalamnya.. ah,,, tidak ada waktu untuk opname.. aku harus bertahan… Dihadapankau acara monas,pasrah pada Allah.. lalu saat mata hampir terpejam pikiranku dihentakkan lagi dg beban berikutnya, 12 rabiul awal pada 26 februari…., bulan depan…!!!, lalu kedatangan guru mulia pada sekitar maret….!!, mestilah ada acara akbar pula..!, lalu 27 rajab isra mikraj..!, lalu nisfu sya;ban..!!, lalu badr pada pertengahan ramadhan..!!, lalu habisnya massa kontrak markas MR dibulan juni…

Aku teringat mimpiku beberapa minggu yg lalu, aku berdiri dg pakaian lusuh bagai kuli yg bekerja sepanjang hari, dihadapanku Rasulullah saw berdiri di pintu kemah besar dan megah, seraya bersabda : “semua orang tak tega melihat kau kelelahan wahai munzir, aku lebih tak tega lagi…, kembalilah padaku, masuklah kedalam kemahku dan istirahatlah… Ku jenguk dalam kemah mewah itu ada guru mulia, seraya berkata :kalau aku bisa keluar dan masuk kesini kapan saja, tapi engkau wahai munzir jika masuk kemah ini kau tak akan kembali ke dunia.. Maka Rasul saw terus mengajakku masuk, “masuklah.. kau sudah kelelahan.., kau tak punya rumah di dunia(memang saya hingga saat ini masih belum punya rumah) , tak ada rumah untukmu di dunia, karena rumahmu adalah disini bersamaku.., serumah denganku.., seatap dg ku…, makan dan mium bersamaku .. masuklah,,, Lalu aku berkata : lalu bagaimana dg Fatah Jakarta? (Fatah tegaknya panji kedamaian Rasul saw), maka beberapa orang menjawab dibelakangku : wafatmu akan membangkitkan ribuan hati utk meneruskan cita citamu,..!!, masuklah,,,! Lalu malaikat Izrail as menggenggamku dari belakang, ia memegang dua pundakku, terasa seluruh uratku sudah digenggamannya, seraya berkata : mari… kuantar kau masuk.. mari… Maka kutepis tangannnya, dan aku berkata, saya masih mau membantu guru mulia saya…, maka Rasul saw memerintahkan Izrail as untuk melepaskanku.. Aku terbangun…

Semalam ketika aku rebah dalam kegelapan kulihat dua tamu bertubuh cahaya, namun wajahnya tidak bertentuk kecuali hanya cahaya, ia memperkenalkan bahwa ia adalah Izrail as.. Kukatakan padanya : belum… belum.. aku masih ingin bakti pada guru muliaku.. pergilah dulu, maka ia pun menghilang raib begitu saja.

Tahun 1993 aku bermimpi berlutut dikaki Rasul saw, menangis rindu tak kuat untuk ingin jumpa, maka Sang Nabi saw menepu pundakku… tenang dan sabarlah..sebelum usiamu mencapai 40 tahun kau sudah kumpul bersamaku” Usia saya kini 37 tahuh pada 23 feb 73, dan usia saya 38 tahun pada 19 muharram ini.
Peradangan otak ini adalah penyakit terakhirku, aku senang wafat dg penyakit ini, karena Rasul saw beberapa bulan sebelum wafatnya terus nebgeluhkan sakit kepala...

Salam rinduku untuk kalian semua jamaah Majelis Rasulullah saw kelak, jika terjadi sesuatu padaku maka teruskan perjuanganku.. ampuni kesalahanku.., kita insya Allah akan jumpa kelak dg perjumpaan yg abadi.. Amiin..
Kalau usiaku ditakdirkan lebih maka kita terus berjuang semampunya, tapi mohon jangan siksa hari hariku.. hanya itu yg kuminta....


*************

Selamat jalan habib Munzir ... Semoga Allah memberikan rahmat
serta kemuliaan terbaik yang Allah janjikan, dan mempertemukan dengan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam Kekasih tercinta .., juga bagi kami seluruh umatnya ...  aamiin ya Robbal alamin.

0 komentar:

:: KISAH PARA MALAIKAT PUN MENCINTAI RASULULLAH (KELEBIHAN BERSHALAWAT)



Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda bahwa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril :
"Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."

Berkata pula Mikail :
"Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."

Berkata pula Israfil :
"Mereka yang berselawat kepadamu , maka aku akan bersujud kepada Allah Subhana wa Ta'ala dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah mengampuni orang itu."

Malaikat Izrail pula berkata :
"Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi."

Subhanallah ,,
Begitu cintanya para malaikat kepada Rasulullah. Cintakah kita umatnya kepada Rasulullah ? Para malaikat memberikan penghormatan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Namun seluruh karunia tersebut tetaplah kembali atas seijin Allah, yang dikaruniakan kepada hamba-hamba Nya yang beriman yang Dia kehendaki. 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِا مُحَمَّد

Semoga Allah subhana wa Ta'ala kelak mempertemukan kita dengan Baginda Rasul yang kita cintai ... اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

Wallahu a'lam bishawab

0 komentar:

:: RIBUAN MALAIKAT MENDOAKAN ORANG YANG DICACI MAKI ...


Suatu hari, Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bertamu ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika bercengkrama dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.

Kemudian, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum....

Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.

Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!"

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab, "Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan lalu mencelamu, kulihat tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian, dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu, kepada Allah Ta'ala."

Begitu pun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.

Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya.

Setelah itu menangislah abu bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang terselubung...

Subhanallah....
Semoga kita semua tergolong orang-orang yang Sabar dan berakhlak yang luhur

Yuk kita mulai hari yang indah ini dengan menata hati...

0 komentar:

:: HIKMAH BERQURBAN, YUK SISIHKAN DAN JANGAN LEWATKAN



Qurban dalam bahasa Arab sendiri disebut dengan qurbah yang berarti mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala ...

Menyembelih hewan qurban pada hari Idul Adha adalah amal shalih yang paling utama, lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau harga hewan qurban atau bahkan sedekah yang lebih banyak dari pada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Memberikan terbaik sebagai pengorbanan kita kepada Rabb Pemilik jiwa kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada amal yang lebih utama pada hari-hari (tasyriq) ini selain berkurban.” Para sahabat berkata, “Tidak juga jihad?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad. Kecuali seseorang yang keluar dari rumahnya dengan mengorbankan diri dan hartanya (di jalan Allah), lalu dia tidak kembali lagi” (HR Bukhari).

Sedemikian agungnya syariat qurban, sehingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang berkelapangan (harta) namun tidak mau berqurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat shalat kami” (HR Ibnu Majah & Al-Hakim, dihasankan oleh Syaikh Albani).

Yakinlah, bagi mereka yang berqurban, Allah akan segera memberikan ganti biaya qurban yang dia keluarkan. Karena setiap pagi Allah mengutus dua malaikat. Malaikat yang pertama berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak,” sedangkan malaikat yang kedua berdoa: “Ya Allah, berikanlah kehancuran bagi orang pelit yang menahan hartanya” (HR Bukhari & Muslim).

Siapa yang Berqurban,maka sesungguhnya ia sedang mendekatkan dirinya kepada Allah Ta'ala, dan siapa yang diberi kelapangan rizki, namun tidak mau berqurban, maka sesungguhnya ia sedang menjauhi Allah.

Allah subhana wa Ta'ala berfirman : Sungguh , Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, maka laksanakan salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) ... (QS Al Kausar : 1-2)

Wallahu a'lam bishawab


0 komentar:

:: MERASA DIPANGGIL ALLAH UNTUK SHALAT MALAM (CARA MEMOTIVASI DIRI)



Cara agar istiqomah menghidupkan shalat malam salah satunya adalah dengan merasa diri dipanggil Allah dan menghadirkan di hati dan pikiran kita bahwa Rabb Yang Maha Besar sedang memanggil untuk sebuah urusan besar yang harus diselesaikan di malam hari, sebelum urusan yang maha besar harus diselesaikan saat hari pembalasan. Artinya dengan shalat malam, kita memohon ampunan keringanan dosa dan besarnya ampunan untuk memperingan perhitungan di hari kiamat.

Allah memerintahkan Nabi Muhammad Salallahu'alaihiwassalam dan sahabat serta semua umatnya untuk mengerjakan shalat malam. Firman Allah :
Dengan Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

يَا أَيُّهَا الْمُزَّمِّلُ

73.1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),

قُمِ اللَّيْلَ إِلَّا قَلِيلاً

73.2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari , kecuali sedikit (daripadanya),

نِصْفَهُ أَوِ انقُصْ مِنْهُ قَلِيلاً

73.3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.

أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلاً

73.4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan.

Sa'd ibn Hisyam ibn Amir bertanya pada Aisyah r.a tentang shalat malam Nabi. Aisyah menjawab :

"Bukankah kamu sudah membaca "Wahai Orang Berselimut (Muhammad) ?", sesungguhnya Allah mewajibkan shalat malam, maka Nabi dan para sahabat terus menerus mengerjakan shalat malam. Allah menahan kewajiban shalat malam itu selama 12 bulan hingga pada akhir surat Al Muzzamiil ini, Allah menurunkan ayat yang mengisyaratkan keringanan. Sejak saat itu shalat malam menjadi shalat sunnah hukumnya, setelah sebelumnya diwajibkan (HR. Muslim)

Ada 2 faedah dalam sebutan al-Muzzammil ini (yang berselimut):

1. Kelembutan dari Allah kepada hambaNya
2. Peringatan kepada setiap orang berselimut pada malam hari agar bangun untuk shalat malam dan zikir kepada Allah.

Sayyd Quthub berkata : Ini adalah seruan dari langit, dari Rabb Maha Tinggu dan Maha Besar, untuk sebuah urusan besar menantimu. Bangunlah dengan bersusah payah. Bangunlah dengan berusaha keras. Untuk sebuah perkara yang agung.

Al-Isra' (17) No. Ayat : : 79

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَاماً مَّحْمُوداً

17.79. Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Sayyd Quthb menafsirkan ayat ini. :
Dengan shalat malam, bacaan Qur'an, tahajud dan pertalian yang abadi dengan Allah , itulah jalan yang akan mendatangkan kedudukan terpuji. Rasulullah diperintahkan untuk shalat tahajjud dan membaca Quran agar sampai kepada kedudukan terpuji yang dipersiapkan oleh Rabb Nya.--padahal beliau adalah Manusia Pilihan. Maka betapa ini lebih perlu manusia-manusia lain pada wasilah-wasilah ini untuk meraih kedudukan mulia dipersiapkan bagi mereka. Itulah bekal perjalanan mulia yang harus dimiliki.

Al-Insan (76) No. Ayat : : 26

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيلاً

76.26. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.

AL Qasimi menafsirkan bahwa ini maksud Allah memotivasi Nabi untuk mengerjakan shalat malam dan seukuran waktu yang baik adalah tengah malam atau lebih dari tengah malam (1/3 malam terkahir).

Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah bersabda :

"Pada setiap malam, Allah turun ke langit dunia ketika seperlima malam pertama habis. Lalu Dia berfirman : "AKULAH RAJA ! AKULAH RAJA ! SIAPA SAJA BERDOA KEPADA-KU PASTI AKU KABULKAN.
SIAPA MEMINTA KEPADA-KU PASTI AKU BERIKAN
SIAPA MEMOHON AMPUNAN KEPADA-KU AKU AMPUNI.
ALLAH TERUS BERFIRMAN DEMIKIAN SAMPAI FAJAR TIBA (HR. MUSLIM)

Wahai Saudaraku, apabila malam datang, duduklah kalian dalam hati yang terbelah. Masuklah kalian menjadi orang yang hina dan tak bernilai di hadapanNya. Lapangkan genggaman dan bersedekahlah kepada Allah. Mudah-mudahan tidak ada penyesalan hari ini dan esok hari.

Semoga Allah memberi ampunan, kemampuan, keberkahan dan keridhaan selalu , dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambaNya yang terpuji , berkedudukan dekat dengan Nya


. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

0 komentar:

:: TEMAN YANG SATU AKAN SALING BERMUSUHAN DI AKHIRAT..... KECUALI YANG BERTAKWA



ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67)

Teman adalah cermin bagi pribadi seseorang....
Seseorang itu tidak akan jauh dari pribadi teman dekatnya.....Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Kebiasaan orang itu sama dengan tabiat sahabat-sahabatnya. Maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat siapa yang menjadi sahabatnya.” (HR. Ahmad)

Teman dan lingkungan memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap sikap dan perilaku seseorang. Bahkan kualitas agama seseorang itu dapat dinilai dari teman-teman pergaulannya. Banyak bergaul dengan orang-orang yang shalih tentu akan mengantarkan kita kepada kebaikan.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang itu mengikuti agama temannya, maka setiap orang dari kamu hendaklah melihat siapa yang menjadi temannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Semua pertemanan dan persahabatan yang tidak dilandasi karena ALLAH, kelak pada hari Kiamat akan berbalik menjadi permusuhan dan kebencian. Mereka saling menyalahkan satu sama lain. Mereka saling berkata kepada sahabatnya: engkaulah yang telah menyesatkan dan membuatku sesat. Mengajak pada kelalaian. Masing-masing mencela yang lain, dan satu orang melaknat temannya yang lain, serta mereka saling membebaskan diri dari masing-masing di hadapan Allah. Begitulah keadaan mereka kelak.

Berbeda dengan pertemanan yang dijalin karena ALLAH, mereka akan menjadi saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu tetap akan berlanjut hingga di akhirat. Sebab pertemanan yang dijalin karena ALLAH adalah pertemanan yang kekal abadi.

Al-Hafidz Ibnu Asakir meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika antara dua orang saling mencintai karena ALLAH, yang seorang di Timur dan yang seorang lagi di Barat, maka pada hari Kiamat ALLAH pasti akan mempersatukan keduanya sambil berfirman : “Inilah orang yang kau cintai karena-Ku…”.

Subhanallah, Jelaslah bagi kita bahwa jika kita memiliki teman dekat atau sahabat, ternyata hakikat itu tidak lama kecuali kita bersama mengerjakan kebaikan dan ketakwaan serta mengingatkan antara satu dengan yang lainnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berkawan dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum, karena kamu bisa membeli minyak wangi darinya, atau sekurang-kurangnya kamu mencium bau wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi, akan membakar badan dan bajumu, atau kamu hanya mendapatkan bau yang tidak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia’.” (Al Furqaan: 27-29)

Semoga Allah senantiasa mendekatkan kita pada lingkungan orang-orang yang shalih , yang senantiasa mengingatkan kita pada kebaikan dan ketaatan, saling mencintai karena Allah. Dan menyampaikan kita pada rahmat , ridha serta cinta Nya. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

 


Wallahu a'lam bishawab

0 komentar:

:: AMALAN RAHASIA YANG DICINTAI ALLAH


Allah Pasti Membalasnya


Allah ta’ala berfirman

وَمَا أَنفَقْتُم مِّن نَّفَقَةٍ أَوْ نَذَرْتُم مِّن نَّذْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُهُ

“Apapun infak yang kalian berikan atau nadzar apapun yang kalian canangkan, sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Al-Baqarah: 270)

Allah Pasti Menggantinya


Allah ta’ala berfirman

,وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

“Apapun harta yang kalian infakkan maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rizki.” (QS. Saba’: 39)

Mendapatkan Naungan Allah Pada Hari Kiamat

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tujuh golongan orang yang akan diberi naungan oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan dari-Nya. Yakni :
1.Seorang pemimpin yang adil.
2.Seorang pemuda yang tumbuh dalam [ketaatan] beribadah kepada Allah ‘azza wa jalla. 3.Seorang lelaki yang hatinya bergantung terpaut pada masjid-masjid.
4.Dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berdua bertemu dan berpisah karena-Nya.
5.Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan kecantikan lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
6.Seorang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.
7.Dan seorang yang mengingat Allah dalam kesendirian lalu mengalirlah air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim, lihat Shahih at-Targhib [1/531])

Memadamkan Kemurkaan Allah


Dari Mu’awiyah bin Haidah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sedekah secara rahasia bisa meredam murka Rabb [Allah] tabaroka wa ta’ala.” (HR. ath-Thabrani dalam al-Kabir, lihat Shahih at-Targhib [1/532])

Menyelamatkan Dari Siksa Neraka

Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah: 


[1] Seorang lelaki yang berjuang mencari mati syahid. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Aku berperang di jalan-Mu sampai aku menemui mati syahid.” Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sebenarnya kamu berperang agar disebut-sebut sebagai pemberani, dan sebutan itu telah kamu peroleh di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam api neraka

[2] Seorang lelaki yang menimba ilmu dan mengajarkannya serta pandai membaca/menghafal al-Qur’an. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Aku menimba ilmu dan mengajarkannya serta aku membaca/menghafal al-Qur’an di jalan-Mu.” Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sebenarnya kamu menimba ilmu agar disebut-sebut sebagai orang alim, dan kamu membaca al-Qur’an agar disebut sebagai qari’. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam api neraka

[3] Seorang lelaki yang diberi kelapangan oleh Allah serta mendapatkan karunia berupa segala macam bentuk harta. Lalu dia dihadirkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang sekiranya akan diperolehnya, sehingga dia pun bisa mengenalinya. Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah kamu lakukan untuk mendapatkan itu semua?”. Dia menjawab, “Tidak ada satupun kesempatan yang Engkau cintai agar hamba-Mu berinfak padanya melainkan aku telah berinfak padanya untuk mencari ridha-Mu.” Allah menimpali jawabannya, “Kamu dusta. Sesungguhnya kamu berinfak hanya demi mendapatkan sebutan sebagai orang yang dermawan. Dan sebutan itu telah kamu dapatkan di dunia.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya dalam keadaan tertelungkup di atas wajahnya hingga akhirnya dia dilemparkan ke dalam api neraka.” (HR. Muslim)

 

Kunci Meraih Kelezatan Amal

Abu Turab rahimahullah mengatakan, “Apabila seorang hamba bersikap tulus/jujur dalam amalannya niscaya dia akan merasakan kelezatan amal itu sebelum melakukannya. Dan apabila seorang hamba ikhlas dalam beramal, niscaya dia akan merasakan kelezatan amal itu di saat sedang melakukannya.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 594)

Abul Aliyah berkata: Para Sahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepadaku, “Janganlah kamu beramal untuk selain Allah. Karena hal itu akan membuat Allah menyandarkan hatimu kepada orang yang kamu beramal karenanya.” (lihat Ta’thirul Anfas, hal. 568)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang membiasakan dirinya untuk beramal ikhlas karena Allah niscaya tidak ada sesuatu yang lebih berat baginya daripada beramal untuk selain-Nya. Dan barangsiapa yang membiasakan dirinya untuk memuaskan hawa nafsu dan ambisinya maka tidak ada sesuatu yang lebih berat baginya daripada ikhlas dan beramal untuk Allah.” (lihat Ma’alim Fi Thariq al-Ishlah, hal. 7)

 

Lebih Selamat Bagi Hati

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Sesungguhnya amalan jika ikhlas namun tidak benar maka tidak akan diterima. Demikian pula apabila amalan itu benar tapi tidak ikhlas juga tidak diterima sampai ia ikhlas dan benar. Ikhlas itu jika diperuntukkan bagi Allah, sedangkan benar jika berada di atas Sunnah/tuntunan.” (lihat Jami’ al-’Ulum wa al-Hikam, hal. 19 cet. Dar al-Hadits).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Ketahuilah, bahwasanya keikhlasan seringkali terserang oleh penyakit ujub. Barangsiapa yang ujub dengan amalnya maka amalnya terhapus. Begitu pula orang yang menyombongkan diri dengan amalnya maka amalnya menjadi terhapus.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 584)

Yusuf bin Asbath rahimahullah berkata, “Allah tidak menerima amalan yang di dalamnya tercampuri riya’ walaupun hanya sekecil biji tanaman.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 572)

Diriwayatkan bahwa ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu’anhu pernah berkata, “Amal yang salih adalah amalan yang kamu tidak menginginkan pujian dari siapapun atasnya kecuali dari Allah.” (lihat al-Ikhlas wa an-Niyyah, hal. 35)

Abu Ishaq al-Fazari rahimahullah berkata, “Sesungguhnya diantara manusia ada orang yang sangat menggandrungi pujian kepada dirinya, padahal di sisi Allah dia tidak lebih berharga daripada sayap seekor nyamuk.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 573)

Jalan Untuk Meraih Keikhlasan

Sufyan bin Uyainah berkata: Abu Hazim rahimahullah berkata, “Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu lebih daripada kesungguhanmu dalam menyembunyikan kejelekan-kejelekanmu.” (lihat Ta’thirul Anfas, hal. 231).

al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata, “Ilmu dan amal terbaik adalah yang tersembunyi dari pandangan manusia.” (lihat Ta’thirul Anfas, hal. 231)

Ibrahim at-Taimi rahimahullah berkata, “Orang yang ikhlas adalah yang berusaha menyembunyikan kebaikan-kebaikannya sebagaimana dia suka menyembunyikan kejelekan-kejelakannya.” (lihat Ta’thirul Anfas, hal. 252)

al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah mengatakan, “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’ sedangkan beramal untuk dipersembahkan kepada manusia merupakan kemusyrikan. Adapun ikhlas itu adalah tatkala Allah menyelamatkan dirimu dari keduanya.” (lihat Adab al-’Alim wa al-Muta’allim, hal.

Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata, “Dahulu dikatakan: Bahwa seorang hamba akan senantiasa berada dalam kebaikan, selama jika dia berkata maka dia berkata karena Allah, dan apabila dia beramal maka dia pun beramal karena Allah.” (lihat Ta’thir al-Anfas min Hadits al-Ikhlas, hal. 592)

Wallahu a’lam bishawab. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Semoga Allah memberi kemampuan selalu bagi kita dan menyampaikan kita pada rahmat ridha serta cinta Nya . اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

 




Ust Ari Wahyudi

0 komentar:

:: YA ALLAH, KEKALKAN PERSAHABATAN DAN PERSAUDARAAN KAMI KELAK DI SURGAMU ..





Diriwayatkan, bahwa :
Apabila penghuni Syurga telah masuk kedalam Syurga, lalu Mereka tidak menemukan Sahabat Sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di Dunia.

Mereka bertanya tentang Sahabat Mereka kepada Allah subhana wa Ta'ala 
"Yaa Rabb..
Kami tidak melihat Sahabat-sahabat kami yang sewaktu di Dunia Shalat bersama kami, Puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."

Maka اللّهُ سبحانه و تعالى berfirman:
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan Sahabat Sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah" (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd").

Al-Hasan Al-Bashri berkata: " (karenanya) Perbanyaklah Sahabat Sahabat Mu'minmu, yang selalu mengajak pada kebaikan, karena dengan seijin Allah, mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat".

Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat Sahabatnya sambil menangis

Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Syurga bersama kalian , maka tolonglah tanyakan tentang aku kepada Allah Ta'ala
 

Wahai Allah , Rabb kami,
Karuniakanlah kepada kami Sahabat-Sahabat yang selalu mengajak kami untuk Tunduk Patuh & Taat Kepada Syariat-Mu..
Dan kekalkanlah kami serta rahmatilah kami kelak di surga MU.
Segala puji hanya bagi Mu , dan shalawat salam bagi junjungan kami Nabi Kekasih hati Muhammad shalallahu alaihiwasallam dan kel beserta para sahabat.


Aamiin ya Robbal alamin


0 komentar:

:: KISAH MUALAF SEORANG ANAK DI AMERIKA YANG MEMBUAT MUSLIM YANG LAIN MALU



Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)

Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas.

Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”

Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.

Wartawab bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?”

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”

”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?” tanya wartawan

Maka dia menjawab dengan meyakinkan : “Tentu”

”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?”

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.

Subhanallah, Alhamdulillah , Allahu Akbar !!

0 komentar:

:: SUBHANALLAH , FAKTA UNIK TENTANG KA'BAH


Ka’bah merupakan kiblat shalat bagi seluruh umat Muslim sedunia. Lokasi Ka’bah berada di dalam wilayah Masjidil Haram yang terletak di kota Makkah, Arab Saudi. Musim Haji setiap tahunnya di sini akan terasa dengan datangnya ribuan kaum Muslim dari berbagai penjuru dunia, di samping juga melaksanakan Umrah maupun berziarah ke sejumlah lokasi bersejarah di sana.

Ka’bah memiliki arti yang sangat penting bagi umat Muslim.
Ka’bah memiliki rahasia tersembunyi, bahkan tempat-tempat sekitar Ka’bah termasuk depan pintu Multazam merupakan tempat mustajab untuk berdoa. Namun, tahukah Anda jika ternyata ada banyak fakta unik di balik kesucian bangunan Ka’bah?

Yuk kita simak.

1. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi

Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet. Penemuan ini sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat, dan temuan ini sempat dipublikasikan melalui internet.

Namun entah mengapa, setelah 21 hari tayang, website yang mempublikasikan temuan itu hilang dari dunia maya. Namun demikian, keberadaan radiasi itu tetap diteliti, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Makkah, tempat di mana Ka’bah berada.

Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbuktikan ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

2. Zero Magnetism Area

Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila seseorang mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Makkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu, ketika mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan fisik para jamaah haji seperti di-charge ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.

3. Tekanan Gravitasi Tinggi

Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah.

Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah tinggi. Inilah yang menyebabkan shalat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.

Tekanan gravitasi yang tinggi memberikan kesan langsung kepada sistem imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala macam penyakit.

4. Tempat ibadah tertua

Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke masa.

Menurut sebagian riwayat, Ka’bah sudah ada sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke bumi, karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Ketika Adam dan Hawa terusir dari Taman Surga, mereka diturunkan ke muka bumi, diantar oleh malaikat Jibril. Peristiwa ini jatuh pada tanggal 10 Muharam.

5. Ka’bah memancarkan energi positif

Ka’bah dijadikan sebagai kiblat oleh orang yang shalat di seluruh dunia, karena orang shalat di seluruh dunia memancarkan energi positif apalagi semua berkiblat kepada Ka’bah. Jadi dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah, dan juga menjadi pusat gerakan shalat sepanjang waktu karena diketahui waktu shalat mengikuti pergerakan matahari.

Itu artinya, setiap waktu sesuai gerakan matahari selalu ada orang yang sedang shalat. Jika sekarang seseorang di sini melakukan shalat Dhuhur, demikian pula wilayah yang lebih barat akan memasuki waktu Dhuhur dan seterusnya atau dalam waktu yang bersamaan orang Indonesia shalat Dhuhur orang yang lebih timur melakukan shalat Ashar demikian seterusnya.

Memandang Ka’bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan topi atau tutup kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi positif yang dipancarkan Ka’bah.

 



Wallahu a'lam bishawab

0 komentar:

:: KETIKA NABI ADAM IRI DENGAN UMAT NABI MUHAMMAD



Jangan sia siakan waktu untuk bertaubat...
Sebesar apapun dosa kita, jika seorang hamba mampu menghadirkan ketulusan bertaubat, maka Allah Ta'ala niscaya akan menerima taubatnya, kendati belum pernah ‘beramal shalih’ sekali pun.

Subhanallah , betapa beruntung menjadi umat Muhammad. Taubatnya mudah diterima. Sementara Adam a.s dengan kesalahan yang kecil telah didera dengan hukuman yang panjang. Kondisi ini sempat membuat Nabi Adam a.s iri hati.

Disebutkan bahwa Nabi Adam a.s berkata: “Sesungguhnya Allah telah memberikan kepada umat Muhammad empat kelebihan yang tidak diberikan kepadaku,” katanya.

Apa itu?

Pertama, kata Nabi Adam, taubatku hanya diterima di kota Makkah, sementara taubat umat Muhammad diterima di sebarang tempat alias di mana saja.

Kedua, “Pada mulanya aku berpakaian, tetapi ketika aku berbuat durhaka kepada-Nya, maka Allah Ta'ala menjadikan aku telanjang. Sebaliknya dengan umat Muhammad yang berbuat durhaka dengan telanjang, tetapi Allah tetap memberi mereka pakaian.”

Ketiga, lanjut Nabi Adam, setelah aku durhaka kepada Allah, maka Dia langsung memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi tidak untuk umat Muhammad. Mereka berbuat durhaka, sementara Allah Subhana wa Ta'ala tidak memisahkan isteri mereka.

Yang keempat, “Memang benar aku pernah durhaka kepada Allah di dalam surga dan aku kemudian dikeluarkan dari surga, sebaliknya umat Muhammad durhaka kepada Allah, tetapi justru dimasukkan ke dalam surga apabila mereka bertaubat kepada-Nya.”

Lalu, ada kisah lain disabdakan langsung oleh Rasulullah. Kata Nabi Shalallahu alaihi wasallam kisah ini terjadi di zaman Bani Israil. Demikian Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, Sa’id bin Malik bin Sinan r.a. Intinya Nabi pernah bercerita, bahwa pada zaman dahulu, di zaman orang-orang sebelum kalian, ada seorang laki-laki yang telah membunuh 99 orang.

Dia kemudian sedih dan bertanya, ingin mencari orang yang paling alim di muka bumi, lalu ditunjukkan kepadanya tentang seorang rahib (pendeta, ahli ibadah).

Maka dia bergegas mendatangi rahib tersebut lalu mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh 99 jiwa. “Apakah masih ada pintu taubat bagi saya?,” tanyanya.

Ahli ibadah itu berkata: “Tidak. Tidak ada pintu taubat bagi pembunuh 99 orang.”
Mendengar jawaban rahib ini, seketika laki-laki itu marah dan membunuhnya. Maka dia pun menggenapi korban pembunuhannya menjadi 100 jiwa.

Pembunuh ini kemudian mencari orang alim lainnya. Lalu ditunjukkanlah kepadanya tentang seorang yang berilmu. Dia bergegas menemuinya. Maka dia pun mengatakan bahwa sesungguhnya dia telah membunuh 100 jiwa. “Apakah masih ada pintu taubat bagi saya?” tanyanya.

Orang alim itu berkata: “Ya. Siapa yang menghalangi dia dari taubatnya? Pergilah ke daerah ini dan ini. Karena sesungguhnya di sana ada orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah, maka beribadahlah kamu kepada Allah bersama mereka. Dan jangan kamu kembali ke negerimu, karena negerimu itu adalah negeri yang buruk, negeri orang jahat.”

Pembunuh itu pun bergegas melaksanakan perintahnya. Dia berangkat. Akhirnya, ketika tiba di tengah perjalanan datanglah kematian menjemputnya. Belum sampai tujuan dia sudah mati. Maka berselisihlah malaikat rahmat dan malaikat azab tentang dia.
Malaikat rahmat mengatakan: “Dia sudah datang dalam keadaan bertaubat, menghadap kepada Allah dengan sepenuh hatinya.” Sementara malaikat azab berkata: “Sesungguhnya dia belum pernah mengerjakan amalan kebaikan sama sekali. Maka dia juga belum bertaubat.”

Nah, dalam perselisihan ini, datanglah seorang malaikat berwujud manusia, lalu dijadikan dia (sebagai hakim pemutus) di antara mereka berdua. Maka malaikat itu memberikan solusi. “Ukurlah jarak antara (dia dengan) kedua negeri tersebut. Maka ke arah negeri mana yang lebih dekat, dialah yang berhak membawanya.”
Lalu keduanya mengukurnya, dan ternyata mereka dapatkan bahwa orang itu lebih dekat kepada negeri yang diinginkannya untuk taubat. Maka malaikat rahmat pun segera membawanya, dan memasukkan sebagai hamba yang bertaubat. Subhanallah!

Terdapat kisah lain. Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam pernah didatangi Jibril dengan membawa kabar baik untuk umatnya. Jibril menyampaikan salam Allah kepada Baginda Rasul lalu memberitahu bahwa Allah akan mengampuni dosa umatnya setahun sebelum dia meninggal sekiranya dia bertaubat.

Tetapi Baginda Nabi mengatakan setahun terlalu lama. Bisa saja kesalahan terus terjadi. Nabi Shalallahu alaihi wasallam minta Jibril kembali menghadap Allah memohon kemudahan. Jibril pun menghadap Allah.
Ketika berjumpa Nabi Muhammad Jibril mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni dosa umat Muhammad sebulan sebelum dia meninggal dunia, jika dia bertaubat. Nabi pun mengetahui kelemahan umatnya dan meminta Jibril menghadap Allah sekali lagi. Tanpa payah Jibril menghadap lagi.

Kali ketiga berjumpa Nabi, Jibril mengatakan Allah akan menerima taubat umat Muhammad sehari sebelum meninggal dunia. Sebagai Nabi yang sangat menyayangi umat, Baginda masih menaruh harapan agar Allah melonggarkan syarat taubat bagi umatnya. Nabi meminta Jibril menghadap Allah kembali.

Pada kali keempat, Jibril menemui Nabi dan mengatakan Allah bersedia menerima taubat umatnya selagi nyawanya belum sampai tenggorokan.

***
Subhanallah , Alangkah besar karunia dan rahmat Allah kepada hamba-Nya. Tetapi alangkah banyak hamba Nya yang tidak mengetahui dan tiada mensyukuri nikmat tersebut...
Bisa dibayangkan bagaimana seandainya kedhaliman yang dikerjakan anak cucu Adam harus diselesaikan dengan azab dan siksa di dunia, niscaya tidak akan ada lagi satu pun makhluk yang melata di atas muka bumi ini. Seandainya murka Allah lebih dahulu daripada rahmat-Nya, niscaya tidak akan pernah ada rasul yang diutus, tidak ada kitab suci yang diturunkan, tidak ada ulama dan orang shalih serta berilmu yang memberi nasihat, peringatan, dan bimbingan.

Lingkungan yang baik dan bergaul dengan orang shalih akan menambah iman seseorang.
Hijrah termasuk salah satu amalan shalih paling utama, bahkan merupakan sebab keselamatan agama seseorang serta perlindungan bagi imannya. Jika hijrah itu memang dibalut dengan kemauan keras untuk berbuat baik.

Hijrah bisa berarti meninggalkan apa yang tidak/kurang baik menuju yang lebih baik yang disukai Allah dan Rasul-Nya.
“Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS: An-Nisa 4 ayat 100)

*******


Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambaNya yang senantiasa taubat dan berserah diri .. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ




Wallahu’alam bish-shawab.

0 komentar:

:: APABILA ENGKAU MEMINTA MAKA MINTALAH KEPADA ALLAH, DAN BILA ENGKAU MINTA TOLONG MAKA MINTA TOLONGLAH KEPADA ALLAH *



Siapa yang ingin kebutuhannya terpenuhi tanpa harus berutang budi kepada seseorang selain Allah saja dan tanpa beroleh kesulitan, hendaknya ia memohon kepada Allah Subhanahu wata’ala, minta keutamaan, dan bersandar hanya kepada-Nya.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam telah membaiat (mengambil janji) sejumlah sahabat beliau agar tidak meminta apapun kepada manusia. Sampai-sampai ada salah seorang dari mereka yang cambuk atau tali kekang untanya jatuh, namun ia tidak meminta seorang pun untuk mengambilkannya. (HR. Muslim)

Kalaupun kita terpaksa minta tolong kepada makhluk dalam hal yang makhluk mampu melakukannya, yakinlah bahwa itu hanyalah sebab. Adapun yang menetapkannya dan menolong secara hakiki adalah Dia Yang di Atas. Maka dari itu, jangan lupakan Dia ketika Dia menolongmu lewat perantara seseorang dari kalangan hamba-Nya.

Di akhir sabdanya (dari hadits tersebut diatas), Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam menerangkan bahwa umat ini tidak akan mampu memberikan kemanfaatan kepadamu atau memudaratkanmu selain apa yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala bagimu. Apa yang telah ditetapkan oleh Allah atasmu, pasti akan menimpamu karena ketentuan takdir telah selesai. Semuanya telah tercatat.

Setelahnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada sepupunya (Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu) agar ia tahu bahwa pertolongan itu datang bersama kesabaran. Siapa yang bersabar, ia akan menang dan mencapai tujuannya. Kelapangan itu bersama kesulitan. Kapan saja kesulitan itu semakin besar menimpamu dan urusannya terasa sempit bagimu, menghadaplah kepada Rabbmu. Nantikanlah kelapangan dari-Nya karena sungguh kelapangan itu sangat dekat. Dan kesulitan itu bersama kemudahan. Kesulitan itu dilingkupi oleh dua kemudahan, kemudahan yang telah lewat dan kemudahan yang akan datang.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

“Maka sungguh bersama kesulitan ada kemudahan. Sungguh bersama kesulitan ada kemudahan.” (al-Insyirah: 5—6)

Oleh karena itu, satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan, kata Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu.

Demikianlah wasiat Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam kepada anak pamannya. Hafalkan, realisasikan dan amalkanlah, mudah-mudahan kita termasuk orang yang beruntung.

* Suatu hari Abdullah ibnu Abbas Radhiyallahu anhu yang masih belia beroleh wasiat dari sepupunya yang mulia, Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam:

“Wahai anak , sungguh aku ingin mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau meminta (suatu keperluan) maka mintalah kepada Allah dan jika engkau meminta pertolongan maka minta tolonglah kepada Allah. Ketahuilah, andai umat ini berkumpul untuk memberikan suatu kemanfaatan kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberikannya selain sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah bagimu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudaratan kepadamu niscaya mereka tidak akan bisa melakukannya, selain sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atasmu. Telah diangkat pena dan telah kering lembaran catatan.”

Dalam riwayat lain, Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalambersabda kepadanya:

“Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah niscaya engkau akan dapati Dia di hadapanmu. Kenalilah Allah dalam keadaan engkau lapang niscaya Dia akan mengenalimu saat engkau dalam kesempitan. Ketahuilah, apa yang telah ditetapkan luput darimu niscaya tidak akan menimpamu dan apa yang ditetapkan menimpamu niscaya tidak akan luput darimu. Ketahuilah, pertolongan itu bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.”




 


Barakallahufikum ,,
SUMBER : Wasiat Nabi Kepada Anak Pamannya (ditulis oleh: Al-
Ustadzah Ummu Ishaq al-Atsariyah)

0 komentar:

:: KEKUATAN ISTIGHFAR


Perbanyaklah istighfar , terutama dalam sujud penghujung malammu ..

“Barangsiapa memperbanyak istighfar, Allah akan menjadikannya dari setiap kesusahan ada jalan keluar, dan dari setiap kesempitan ada penyelesaian, serta menganugerahinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”(HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

"Perbanyaklah memohon ampunan kepada Allah, agar anda mendapatkan kelapangan dan ketenangan hati, rizki yang halal, keturunan yang shalih dan pertolongan yang berlimpah disisi-Nya."

Nasihat Ulama : "Dalam waktu-waktu yang mustajab atau Ketika di tempat-tempat mustajab, janganlah engkau berdoa meminta agar dimudahkan rezekimu atau dipanjangkan umurmu, tapi mintalah agar dosa-dosamu diampuni".
(karena sejatinya dengan bersihnya dari dosa-dosa maka segala urusan niscaya akan dimudahkanNya, termasuk rezeki, jodoh, pekerjaan, ilmu dan lain sebagainya.)

FirmanNya, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (Surat At-Thalaq.)

Wahai manusia ! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. (Kutipan khutbah Rasulullah Shallahu alaihi wassallam )

0 komentar:

:: SUKSES MENDIDIK PUTRA PUTRI BAHAGIA DUNIA DAN AKHIRAT



Saudaraku yang dirahmati Allah.


Ketahuilah, bahwa orangtua yang sukses mendididk putra putrinya adalah mereka yang telah berhasil membimbing anaknya menjadi anak yang shalih...
 


Keberhasilan seorang anak di dunia tidak bisa diukur oleh sesuatu yang hebat di dunia...


Bahkan anak yang bersekolah dan bergelar tinggi terkadang tak bisa menjamin keshalihannya ...

Anak yang shalih tentu bisa menempatkan kedua orangtuanya pada kedudukan yang tinggi; dengan mendoakannya, menghormatinya, menjaga perasaannya dan selalu berusaha membahagikan hatinya serta senantiasa memberikan yang terbaik kepadanya...

Membahagiakan orangtua tidak selalu harus dengan materi...

Anak yang shalih sangat mengerti apa yang terbaik bagi orang tuanya, bahkan ia selalu memberi yang terbaik bagi orang tua yang dicintainya tanpa harus diminta...

Bukankah ia selalu mendoakan kedua orangtuanya dengan doa yang sangat dahsyat....

"Wahai Rabbku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku."
"Wahai Rabbku, rahmatilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku sejak kecil."
 

 Ia selalu berdoa siang dan malam untuk kedua orangtuanya...

Baginya apa yang terbaik menurut orangtuanya juga terbaik bagi dirinya...

Apa yang membuat bahagia atau sedih mereka, maka perasaan yang sama juga dapat ia rasakan.

Sungguh kebaikan anak yang shalih tidak hanya mengalir selama di Dunia, bahkan diakhirat pun tetap tercurah kepada kedua orangtuanya...

Simak hadist berikut ini...

Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dikatakan kepada anak-anak shalih pada hari kiamat, "Masuklah kalian ke dalam Syurga, seraya mereka berkata, "Wahai Rabb, kami tidak akan memasukinya sampai orangtua kami pun turut masuk Syurga bersama kami, lalu mereka hanya mendekati Syurga, dan Allah berkata, "Kenapa mereka belum juga masuk ke Syurga, masuklah ke dalam SyurgaKu" mereka pun berkata," Wahai Rabb, kami tidak mau memasukinya kecuali bersama orangtua kami, akhirnya Allah pun berfirman,"Masuklah kalian ke dalam Syurga bersama orangtua kalian." (HR Ahmad dengan sanad yang hasan)

Ya Allah, karuniakanlah kami putra putri yang saleh salehah mendirikan shalat, penyejuk hati bagi kami dunia dan akhirat serta bermanfaat bagi keluarga, lingkungan serta agama MU.


 اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ

0 komentar:

:: ILMU PEMBERSIH HATI



Ada sebait do’a yang pernah diajarkan Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dan disunnahkan untuk dipanjatkan kepada Allah Azza wa Jalla sebelum seseorang hendak belajar. do’a tersebut berbunyi : Allaahummanfa’nii bimaa allamtanii wa’allimnii maa yanfa’uni wa zidnii ilman maa yanfa’unii.

Dengan do’a ini seorang hamba berharap dikaruniai oleh-Nya ilmu yang bermanfaat.

Apakah hakikat ilmu yang bermanfaat itu? Secara syariat, suatu ilmu disebut bermanfaat apabila mengandung mashlahat – memiliki nilai-nilai kebaikan bagi sesama manusia ataupun alam. Akan tetapi, manfaat tersebut menjadi kecil artinya bila ternyata tidak membuat pemiliknya semakin merasakan kedekatan kepada Dzat Maha Pemberi Ilmu, Allah Azza wa Jalla. Dengan ilmunya ia mungkin meningkat derajat kemuliaannya di mata manusia, tetapi belum tentu meningkat pula di hadapan-Nya.

Oleh karena itu, dalam kacamata ma’rifat, gambaran ilmu yang bermanfaat itu sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh seorang ahli hikmah. “Ilmu yang berguna,” ungkapnya, “ialah yang meluas di dalam dada sinar cahayanya dan membuka penutup hati.” seakan memperjelas ungkapan ahli hikmah tersebut, Imam Malik bin Anas r.a. berkata,

“Yang bernama ilmu itu bukanlah kepandaian atau banyak meriwayatkan (sesuatu), melainkan hanyalah nuur yang diturunkan Allah ke dalam hati manusia. Adapun bergunanya ilmu itu adalah untuk mendekatkan manusia kepada Allah dan menjauhkannya dari kesombongan diri.”

Ilmu itu hakikatnya adalah kalimat-kalimat Allah Azza wa Jalla. Terhadap ilmunya sungguh tidak akan pernah ada satu pun makhluk di jagat raya ini yang bisa mengukur Kemahaluasan-Nya. sesuai dengan firman-Nya, “Katakanlah : Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menuliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (dituliskan) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula).” (QS. Al Kahfi [18] : 109).

Adapun ilmu yang dititipkan kepada manusia mungkin tidak lebih dari setitik air di tengah samudera luas. Kendatipun demikian, barangsiapa yang dikaruniai ilmu oleh Allah, yang dengan ilmu tersebut semakin bertambah dekat dan kian takutlah ia kepada-Nya, niscaya “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al Mujadilah [58] : 11).

Sungguh janji Allah itu tidak akan pernah meleset sedikit pun.
Akan tetapi, walaupun hanya “setetes” ilmu Allah yang dititipkan kepada manusia, namun sangat banyak ragamnya. ilmu itu baik kita kaji sepanjang membuat kita semakin takut kepada Allah. Inilah ilmu yang paling berkah yang harus kita cari. sepanjang kita menuntut ilmu itu jelas (benar) niat maupun caranya, niscaya kita akan mendapatkan manfaat darinya.

Hal lain yang hendaknya kita kaji dengan seksama adalah bagaimana caranya agar kita dapat memperoleh ilmu yang sinar cahayanya dapat meluas di dalam dada serta dapat membuka penutup hati? Imam Syafii ketika masih menuntut ilmu, pernah mengeluh kepada gurunya. “Wahai, Guru. Mengapa ilmu yang sedang kukaji ini susah sekali memahaminya dan bahkan cepat lupa?” Sang guru menjawab, “Ilmu itu ibarat cahaya. Ia hanya dapat menerangi gelas yang bening dan bersih.” Artinya, ilmu itu tidak akan menerangi hati yang keruh dan banyak maksiatnya.

Karenanya, jangan heran kalau kita dapati ada orang yang rajin mendatangi majelis-majelis ta’lim dan pengajian, tetapi akhlak dan perilakunya tetap buruk. Mengapa demikian? itu dikarenakan hatinya tidak dapat terterangi oleh ilmu. Laksana air kopi yang kental dalam gelas yang kotor.

Kendati diterangi dengan cahaya sekuat apapun, sinarnya tidak akan bisa menembus dan menerangi isi gelas. Begitulah kalau kita sudah tamak dan rakus kepada dunia serta gemar pada keburukan , maka sang ilmu tidak akan pernah menerangi hati.

Padahal kalau hati kita bersih, ia ibarat gelas yang bersih diisi dengan air yang bening. Setitik cahaya pun akan mampu menerangi seisi gelas. Walhasil, bila kita menginginkan ilmu yang bisa menjadi ladang amal shalih, maka usahakanlah ketika menimbanya, hati kita selalu dalam keadaan bersih. hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari ketamakan terhadap urusan dunia dan tidak digunakan untuk menzhalimi sesama.




Semakin hati bersih, kita akan semakin dipekakan oleh Allah untuk bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. darimana pun ilmu itu datangnya. Disamping itu, kita pun akan diberi kesanggupan untuk menolak segala sesuatu yang akan membawa mudharat.

Sebaik-baik ilmu adalah yang bisa membuat hati kita bercahaya. Karenanya, kita wajib menuntut ilmu sekuat-kuatnya yang membuat hati kita menjadi bersih, sehingga ilmu-ilmu yang lain (yang telah ada dalam diri kita) menjadi bermanfaat.

Bila mendapat air yang kita timba dari sumur tampak keruh, kita akan mencari tawas (kaporit) untuk menjernihkannya. Demikian pun dalam mencari ilmu. Kita harus mencari ilmu yang bisa menjadi “tawas”-nya supaya kalau hati sudah bening, ilmu-ilmu lain yang kita kaji bisa diserap seraya membawa manfaat.

Mengapa demikian? Sebab dalam mengkaji ilmu apapun kalau kita sebagai penampungnya dalam keadaan kotor dan keruh, maka tidak bisa tidak ilmu yang didapatkan hanya akan menjadi alat pemuas nafsu belaka. Sibuk mengkaji ilmu fikih, hanya akan membuat kita ingin menang sendiri, gemar menyalahkan pendapat orang lain, sekaligus aniaya dan suka menyakiti hati sesama.


Dunia memang Allah halalkan bagi hamba-hamba Nya yang beriman. Namun janganlah berlebih-lebihan dan membuat hati terlalu cinta kepadanya. Bila pada zaman Nabi Ibrahim as , menyembah patung sebagai berhala , maka pada zaman sekarang  bila tidak berhati-hati mengekang nafsu, cinta dunia akan menjadikan tumbuhnya  berhala-berhala penghijab hati kita kepada Allah. 

Demikian juga bila mendalami ilmu ma’rifat. Sekiranya dalam keadan hati kotor , akan membuat diri kita takabur, merasa diri paling shalih, dan menganggap orang lain sesat. Oleh karena itu, tampaknya menjadi fardhu ain hukumnya untuk mengkaji ilmu kesucian hati dalam rangka ma’rifat, mengenal Allah. Datangilah majelis pengajian yang di dalamnya kita dibimbing untuk riyadhah, berlatih mengenal dan berdekat-dekat dengan Allah Azza wa Jalla.


Begitu luasnya rahmat serta kasih sayang Allah , dan jalan -jalan yang luas untuk meraih rahmat Nya , tidak menjadikan setiap golongan menjadi mengecilkan golongan lainnya.

Di sana kita selalu dibimbing untuk banyak berdzikir, mengingat Allah dan mengenal kebesaran-Nya, sehingga sadar betapa teramat kecilnya kita ini di hadapan-Nya.
Kita lahir ke dunia tidak membawa apa-apa dan bila datang saat ajal pun pastilah tidak membawa apa-apa. Mengapa harus ujub, riya, takabur, dan sum’ah. Merasa diri besar, sedangkan yang lain kecil. Merasa diri lebih pintar sedangkan yang lain bodoh. Itu semua hanya karena sepersekian dari setetes ilmu yang kita miliki? Padahal, bukankah ilmu yang kita miliki pada hakikatnya adalah titipan Allah jua, yang sama sekali tidak sulit bagi-Nya untuk mengambilnya kembali dari kita?

Subhanallaah,  Mudah-mudahan kita dimudahkan oleh-Nya untuk semakin mampu mengenali kekurangan diri dan mendapatkan ilmu yang bisa menjadi penerang dalam kegelapan guna menjadi jalan untuk dapat lebih bertaqarub kepada-Nya


. اَمِيـْنْ يَـارَبَّ الْعَـالَمِيْــ
 


 Wallahu a'lam bishawab
(KH. Abdullah Gymnastiar

0 komentar: